Selasa, 24 Januari 2023
Cara Mudah Melakukan Penghematan Bahan Bakar Kendaraan
Tidak Berkendara di Jam-Jam Sibuk
Mengendarai mobil di jam sibuk adalah mimpi buruk. Carmudian akan semakin lelah karena harus tetap fokus dalam lalu lintas yang padat dan juga banyak bahan bakar yang terbuang percuma.
Terjebak dalam kemacetan adalah cara paling mudah untuk menghabiskan bahan bakar kendaraan dengan lebih cepat. Setiap kali Carmudian melakukan manuver stop and go dalam kemacetan dan mengandalkan gigi satu pada transmisi, bahan bakar mobil akan terbuang lebih banyak.
Menggunakan gigi dua pun tidak akan berbeda jauh kondisinya jika dimulai dari posisi diam, bahkan membuat kerja mesin lebih berat. Saat angkatan awal, mesin biasanya bekerja dalam putaran cukup tinggi dan pastinya minum bahan bakar lebih banyak.
Solusi terbaik adalah untuk menghindari mengendarai mobil atau ketika mengetahui kondisi jalanan dalam jam-jam sibuk yang seringkali macet. Hindari kemacetan dengan berangkat lebih awal atau mendekati akhir jam sibuk. Jangan sampai, kita berada di tengah atau buntut kemacetan karena akan membuang waktu lama di perjalanan.
Dengan bantuan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze, kita bisa memperhitungkan waktu tempuh dan titik mana saja yang terjebak macet. Bila memang terpaksa harus berkendara di jam sibuk, sebaiknya siapkan rute-rute alternatif untuk menghindari titik kemacetan.
Berakselerasi dengan Halus, Cara Mudah Menghemat BBM
Tidak ada gunanya kemudian menginjak gas mobil dengan kasar dari posisi diam ketika lampu lalu-lintas berubah warna menjadi hijau. Kalian berkendara di jalan raya, dan bukan di sirkuit yang dituntut agresif. Cara terbaik untuk berkendara adalah berakselerasi dengan halus dan tidak tergesa-gesa.
Intinya adalah bersikap lebih sabar dalam berkendara, hasilnya konsumsi bahan bakar bisa lebih irit. Hindari menyalip mobil lain bila tidak tergesa-gesa, karena akan memaksa Anda untuk menginjak gas dengan lebih kasar. Alangkah lebih baik jika Anda tidak terlalu sering menyalip kendaraan lain jika memang ingin menghemat pemakaian bahan bakar. Jika di depan Anda adalah lampu lalu lintas, tentu percuma jika menyalip mobil di depan. Karena pada akhirnya Anda juga akan terjebak di lampu merah yang sama di depan dengan mobil tersebut. Mengemudi dengan santai dengan cara menjaga kecepatan tetap stabil dan tidak kebut-kebutan dapat menjadi solusi penghematan konsumsi bensin dan satu sisi juga mengurangi risiko kecelakaan.
Bahan bakar akan semakin boros digunakan ketika mobil dipaksa untuk terus berlari di kecepatan tinggi. Energi yang dibutuhkan oleh mesin menjadi besar sehingga bahan bakar yang harus disalurkan juga menjadi lebih besar.
Mengamati pergerakan mobil di depan Anda adalah cara lain untuk menghemat bahan bakar dalam kondisi macet. Carmudian perlu mengatur kecepatan mobil sehingga Anda tidak perlu terlalu sering untuk berhenti atau mengerem.
Salah satu cara untuk mendapat dorongan tenaga saat perlu berakselerasi yaitu dengan kickdown pedal gas untuk mendapat tenaga lebih saat ingin menambah kecepatan. Putaran mesin secara berangsur meningkat dan tenaga juga ikut bertambah. Dengan menurunkan gigi satu tingkat, artinya kita sedikit memaksa mesin langsung berputar di Rpm tinggi dan efeknya mesin perlu lebih banyak menenggak bahan bakar.
Cara Menghemat BBM yang Efektif, Tidak Sembarangan Engine Brake
Kebiasaan yang satu ini kerap dilakukan oleh pengendara ‘berjiwa balap’. Mereka sering melakukan deselerasi mendadak, dengan memaksa engine brake beberapa sesaat dari proses pengereman. Cara ini dilakukan dengan menurunkan gigi ke posisi lebih rendah tanpa proses pengereman yang memadai.
Mesin pun menjerit saat turun ke posisi gigi yang lebih rendah karena berada di putaran mesin yang tinggi. Perilaku seperti ini jelas mempengaruhi efisiensi bahan bakar. Memang, deselerasi jadi lebih cepat tapi imbasnya konsumsi bahan bakar membengkak.
Mesin yang bekerja pada putaran tinggi otomatis butuh asupan bensin yang lebih besar. Saat deselerasi sebaiknya tetap harus mengikuti irama mesin, jangan sampai putarannya terlalu tinggi.
Langkahnya awali dengan pengereman secara proporsional, setelah dirasa putaran mesin mulai turun lakukan perpindahan gigi setahap demi setahap. Hentakan mesin dari putaran tinggi bisa lebih direduksi apabila memakai kopling manual.
Agar tidak terjadi hentakan berlebihan ketika engine brake, maka gunakan kopling berbarengan dengan saat kita mengerem. Di saat yang bersamaan, turunkanlah posisi gigi sesuai dengan kecepatan.
Matikan AC Jika Udara dalam Kondisi Sejuk
Tidak menggunakan AC dan memanfaatkan ‘AC alam’ dalam berkendara dapat menghemat bahan bakar. Karena dengan mematikan AC berarti meringankan kerja mesin dan kipasnya. Namun Anda seharusnya tidak membuka jendela terlalu lebar yang dapat menciptakan wind noise yang justru akan membuat trik ini sia-sia.
Namun bila kita dalam kondisi berkendara jarak jauh yang butuh kecepatan cukup tinggi, sebaiknya tetap gunakan AC namun dalam suhu ruangan antara 23-25 derajat Celcius. Sebab, dengan membuka kaca jendela dan sunroof akan menambah koefisien drag dan wind noise.
Kaca jendela atau sunroof yang terbuka lebar, ternyata membuat pemakaian bahan bakar mobil menjadi jauh lebih banyak. Hambatan angin semakin banyak, karena masuk juga ke dalam kabin. Selain itu, efek dari udara bebas ini bisa membuat kabin lebih kotor karena debu.
Lepaskan Roof Rack Saat Tidak Digunakan
Roof rack untuk meletakkan barang di atap mobil jauh lebih aman dan mudah. Bagasi atap ini sangat membantu bila kita bepergian jarak jauh bersama keluarga seperti ketika mudik. Di luar itu, pemakaian roof rack dapat membuat konsumsi bahan bakar mobil jauh lebih tinggi karena penggunaannya.
Efek memasang roof rack sama seperti membiarkan kaca jendela atau sunroof terbuka karena menambah hambatan angin di mobil. Roof rack bukan sekedar untuk gaya-gayaan, pastikan penggunaan roof rack hanya pada waktu-waktu tertentu saat Anda benar-benar membutuhkannya.
Perhatikan Tekanan Angin pada Ban
Hal yang seringkali terlupakan yaitu tidak memperhatikan tekanan angin. Mobil yang kita kendarai dalam kondisi tekanan di bawah standar pabrikan. Kondisi ban harus terus diperhatikan agar dapat dipastikan bahwa kendaraan dapat melaju dengan mulus. Dengan tekanan angin yang tepat, maka kinerja mesin jadi optimal karena tidak banyak bergesekan dengan aspal.
Berdasarkan teori fisika, jika tekanan udara pada ban kurang maka akan membutuhkan gaya yang lebih besar pula. Hal itu dikarenakan luas penampang ketika ban kempes menjadi lebih besar. Apabila tekanan ban cukup, maka luas penampangnya menjadi kecil dan lebih ringan untuk digerakkan.
Jadi intinya adalah ubah pola berkendaraanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar